Model Pembelajaran Discovery Learning

    Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.  Secara sederhana, istilah pembelajaran (instruction) bermakna sebagai upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam mendesain instruksional untuk dapat membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. 

    Dalam pengertian yang dikutip oleh Abdul Majid menyebutkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu.  Pada pengertian ini juga ditegaskan kembali bahwa pembelajaran merupakan subjek khusus dari pendidikan.

    Dengan demikian pengertian pembelajaran menurut peneliti adalah usaha sadar yang dilakukan antara guru dengan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang di dalamnya terdapat proses yang tersusun melalui strategi, metode dan pendekatan dalam pembelajaran. Di sisi lain discovery learning apabila ditinjau dari katanya, discover yang berarti penemuan. Sedangkan discovery adalah proses penemuan.  Adapun kaitannya dengan pendidikan, Oemar Hamalik menyatakan bahwa discovery adalah proses pembelajaran yang menitikberatkan pada mental intelektual anak didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep atau generalisasi yang dapat diterapkan di lapangan.  

    Agus N. Cahyo menjelaskan bahwa metode discovery learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai pada suatu kesimpulan.  Dalam pengertian lain dijelaskan bahwa discovery learning adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sehingga siswa memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui, tidak melalui pemberitahuan, namun ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery learning kegiatan atau pembelajaran dirancang sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri.  Sebagai sebuah model pembelajaran, discovery learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan problem solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipal pada ketiga istilah ini, pada discovery learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Adapun perbedaannya dengan discovery learning, masalah yang dihadapkan pada siswa semacamy yangy direkayasay olehy guru. Sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengarahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian. Adapun problem solving sendiri pada tahap ini berposisi sebagai pemberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. 

    Discovery learning sebagai sebuah metode pembelajaran memiliki suatu prinsip belajar yang jelas. Prinsip belajar itu tampak pada materi atau bahan pembelajaran yang akan disampaikan, tidak disampaikan dalam bentuk final, melainkan melalui proses yang aktif.  Dalam hal ini siswa didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk apa yang siswa ketahui dan pahami dalam suatu bentuk akhir. Siswa secara aktif mengkonstruksi pengalamannya dengan menghubungkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah dimilikinya. Jika ternyata ditemukan kesulitan ditengah-tengah proses pembelajaran, guru bertugas memberikan arahan dan bimbingan guna memecahkan persoalan yang dihadapi siswa.

    Dalam tataran aplikasinya, discovery learning disajikan dalam bentuk yang cukup sederhana, fleksibel, dan mandiri. Namun masih diperlukan adanya sebuah pengkajian secara empiris dan praktis yang menuntut siswa lebih peka dalam mengoptimalkan kecerdasan intelelektualnya dengan matang tanpa banyak bergantung pada arahan guru. Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran discovery learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk belajar menemukan pengetahuan dari persoalan yang diberikan oleh guru dengan sendirinya. Dalam hal ini guru tidak hanya sebagai pemberi masalah, akan tetapi peran guru menjadi seorang pembimbing dan sebagai pemberi masalah



Tidak ada komentar:

Translate

Diberdayakan oleh Blogger.