ILMU TAUHID (DEFINISI, TUJUAN, DAN OBJEK)

    Jika kita berbicara tentang suatu agama, maka tidak akan terlepas pula kita membahas tentang adanya Tuhan. Tentunya bukan hal baru juga ketika kita membahas adanya Tuhan menyangkut keesaannya atau dapat disebut juga ketauhidannya. Adapun salah satu ilmuyang menjelaskan tentang keesaan Tuhan disebut Ilmu Tauhid. Ada banyak pendapat mengenai pengertian tentang ilmu tauhid yang dimana orang menyebutnya ilmu kalam. Ilmu tauhid yaitu suatu ilmu yang membahas tentang adanya tuhan yang satu baik sifat maupun dzatnya. Di dalam ilmu tauhid ini tentunya banyak sekali pembahasan-pembahasan keesaan Tuhan. 
    Pada kesempatan kali ini kita akan sedikit membahas apa yang disebut dengan ilmu tauhid serta mengetahui secara dalam objek apa saja yang dibahas didalam ilmu tauhid. Selain itu kita juga akan membahas tentang nama-nama lain dari ilmu tauhid. Ketika kita telah mengetahui apa saja yang terdapat dalam ilmu tauhid tentunya kita juga harus mengetahui apa saja manfaat dari adanya ilmu tauhid itu sendiri. Itupun akan kami bahas dalam makalah ini.
    Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa permasalahan yang perlu dibahas, yaitu:
  1. Apa pengertian ilmu tauhid ?
  2. Apa saja nama-nama lain ilmu tauhid serta mengapa dinamakan demikian ?
  3. Apa tujuan dari adanya ilmu tauhid ?
  4. Apa objek pembahasan di dalam ilmu tauhid ?

A.   Pengertian ilmu tauhid

     Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah tentang sifat-sifat yang wajib tetap pada- Nya. Sifat-sifat yang boleh disifatkan kepadanya dan sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari pada- Nya; juga membahas para Rasul Allah, meyakinkan apa yang wajib pada diri mereka, apa yang boleh dihubungkan kepada diri mereka dan apa yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka.
      Asal makna “tauhid”, ialah meyakinkan bahwa Allah adalah “satu”, tidak ada syerikat baginya.
   Sebabnya dinamakan ilmu tauhid, ialah karena baginya yang terpenting, menetapkan sifat “wahdah” (satu) bagi Allah dalam zat- Nya dan dalam perbuatan- Nya menciptakan alam seluruhnya dan bahwa Ia sendiri- Nya pula tempat kembali segala alam ini dan penghabisan segala tujuan.[1]
Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang ketetapan kepercayaan atau akidah agama dengan dalil yang yakin, bisa juga merupakan pokok ilmu-ilmu agama dan yang paling utama, karena pembahasan ilmu tauhid menyangkut dzat Allah dan para utusan- Nya, sedangkan kemuliaan sesuatu yang menjadi pokok pembahasannya.[2]
    Disamping definisi di atas masih banyak definisi yang lain yang dikemukakan oleh para Ahli. Nampaknya, belum ada kesepakatan kata diantara mereka mengenai definisi ilmu tauhid ini. Masalah tauhid berkisar pada persoalan-persoalan yang berhubungan dengan Allah, Rasul, atau Nabi, dan hal-hal yang berkenaan dengan kehidupan manusia yang sudah mati. Para Ulama’ sependapat, mempelajari Tauhid hukumnya wajib bagi seorang Muslim, kewajiban itu bukan saja didasarkan pada alas an rasio bahwa Aqidah merupakan dasar pertama dan utama dalam islam, tetapi juga didasarkan pada dalil-dalil naqli, Al-Qur’an dan Hadist.

B.   Nama-nama Ilmu Tauhid

     Ilmu ini dinamakan ilmu tauhid karena pokok bahasannya dititik beratkan kepada keesaan Allah SWT. Ilmu ini dinamakan ilmu kalam karena dalam pembahasannya mengenai eksistensi Tuhan dan hal-hal yang berhubungan dengan-Nya digunakan argumentasi-argumentasi filosofis dengan menggunakan Logika.
     Ilmu Tauhid dinamakan juga ilmu Ushuluddin karena objek bahasan utamanya adalah dasar-dasar agama yang merupakan masalah esensial dalam ajaran islam. Meskipun nama yang diberikan berbeda-beda, namun inti pokok pembahasan ilmu tauhid adalah sama, yaitu wujud Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan-Nya.[3] Ahli ilmu kalam disebut mutakallimin. Golongan ini bisa dianggap sebagai golongan yang berdiri sendiri yang menggunakan akal fikiran (alasan-alasan fikiran) dalam memahami nash-nash (teks-teks) agama dan mempertahankan kepercayaan-kepercayaannya.[4]

C.   Manfaat, Tujuan, dan Sumber ilmu Tauhid

     Tauhid tidak hanya sekedar diketahui dan dimiliki oleh Seseorang, tetapi lebih dari itu, ia harus dihayati dengan baik dan benar, kesadaran seseorang akan tugas dan kewajiban sebagai hamba Allah akan muncul dengan sendirinya. Hal ini nampak dalam hal pelaksanaan ibadat, tingkah laku, sikap, perbuatan, dan perkataannya sehari-hari.
Maksud dan tujuan tauhid bukanlah sekedar mengakui bertauhid saja tetapi lebih jauh dari itu, sebab tauhid mengandung sifat-sifat :
  1. Sebagai sumber dan motifator perbuatan kebajikan dan keutamaan.
  2. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan.
  3. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan dan kegoncangan hidup yang dapat menyesatkan.
  4. Mengantarkan manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.
    Karena ilmu tauhid merupakan hasil kajian para Ulama’ terhadap al-Qur’an dan Hadist, maka jelas, sumber ilmu tauhid adalah alQur’an dan Hadist. Namun dalam pengembangannya, kedua sumber di hidup suburkan oleh rasio dan dalil-dalil aqli.[5]

D.   Objek Bahasan Iilmu Tauhid

  • Tauhid Ilahiyah                                                                                                                         Tauhid Ilahiyah yaitu bagian Ilmu Tauhid yang membahas masalah ke-Tuhanan. Hal ini terdiri dari : a. Tauhid Uluhiyah yaitu Tauhid yang membahas tentang ke-Esaan Allah dalam dzat-Nya tidak terdiri dari beberapa unsur atau oknum, tidak sebagaimana teologi Yahudi dan Masehi. Dia (Allah) sebagai Dzat yang wajib disembah dan dipuja dengan ikhlas, semua pengabdian hamba-Nya semata-mata untuk-Nya seperti berdo’a, nahr (kurban), raja’ (harap), khauf (takut), tawakal (berserah diri), inabah ( pendekatan diri) b. Tauhid Rubbubiyah yaitu pembahasan tentang Allah sebgai Arrabbu, yaitu Esa dalam penciptaan, pemeliharaan dan pengaturan semua makhluk-Nya. c. Tauhid Dzat yaitu pembahasan tentang sifat-sifat dan nama-nama yang disebut sendiri oleh Allah dan Rasul-Nya yang tidak sama dengan makhluk-Nya. Sifat dan nama-nama-Nya adalah agung dan sempurna.
  • Tauhid Nubuwwah                                                                                                                Tauhid Nubuwwah yaitu bagaimana ilmu tauhid yang membahas masalah kenabian, kedudukan dan peran serta sifat-sifat dan keistimewaannya.
  • Tauhid Sam’iyyat                                                                                                                     Tauhid Sam’iyyat yaitu bagian ilmu tauhid yang membahas masalah-masalah yang didengar dari dalil-dalil naqli seperti datangnya hari akhir, hari kebangkitan dari kubur, siksa kubur, mizan, dan lain-lain.

KESIMPULAN

     Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah tentang sifat-sifat yang wajib tetap pada- Nya. Sifat-sifat yang boleh disifatkan kepadanya dan sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari pada- Nya; juga membahas para Rasul Allah, meyakinkan apa yang wajib pada diri mereka, apa yang boleh dihubungkan kepada diri mereka dan apa yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka.
     Ilmu ini dinamakan ilmu tauhid karena pokok bahasannya dititik beratkan kepada keesaan Allah SWT. Ilmu ini dinamakan ilmu kalam karena dalam pembahasannya mengenai eksistensi Tuhan dan hal-hal yang berhubungan dengan-Nya digunakan argumentasi-argumentasi filosofis dengan menggunakan Logika. Ilmu Tauhid dinamakan juga ilmu Ushuluddin karena objek bahasan utamanya adalah dasar-dasar agama yang merupakan masalah esensial dalam ajaran islam.
     Maksud dan tujuan tauhid bukanlah sekedar mengakui bertauhid saja tetapi lebih jauh dari itu, sebab tauhid mengandung sifat-sifat :
  1. Sebagai sumber dan motifator perbuatan kebajikan dan keutamaan.
  2. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan.
  3. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan dan kegoncangan hidup yang dapat menyesatkan.
  4. Mengantarkan manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Syekh Muhammad Abduh. 1989. Risalah Tauhid. Jakarta: PT. Bulan Bintang. Hlm.3.
[2] Muhammad Zuhri. 1977. Benteng Pengkokoh Iman Tarjamah al husunul hamidiyah. Semarang: Al Munawwar. Hal.13.
[3] http://stai-kuliahku.blogspot.com/2012/06/pengertian-ilmu-tauhid-nama-namanya.html
[4] Ahmad, Hanafi. 1996. Theology Islam (Ilmu Kalam). Jakarta: PT. BULAN BINTANG. Hal.4.
[5] Ibid

2 komentar:

  1. Syukron akh atas artikelnya yang sangat bermanfaat. Semog kina senantiasa dilimpahkan rahmat dari Allah SWT. Simak tentang ilmu tauhid di web saya ya akh transparan.org –

    BalasHapus

  2. [16:25, 31/1/2018] +62 852-3692-7068: Terimakasih infonya sangat membantu
    salam Aqiqah Jogja

    BalasHapus

Translate

Diberdayakan oleh Blogger.