PERENCANAAN & STRATEGI BAHASA ARAB (ASPEK/MATERI)
Perencanaan dan Strategi Pembelajaran dalam suatu sistem pendidikan sangatlah diperlukan utuk menentukan kelancaran prosees belajara mengajar dalam suatu lembaga pendidikan mulai dari usia dini sampai kejenjang yang lebih tinggi. Dalam hal ini bisa kita simpulkan bahwa suatu Perencanaan dan Strategi Pembelajaran itu suatu sistem kinerja yang dibentuk dengan tujuan mempermudah dalam hal belajar mengajar demi kelangsungan terciptanya tatanan rapi dalam kegiatan suatu lembaga pendidikan tertentu.
Perencanaan dan Strategi Pembelajaran adalah menyusun lagkah-langkah (konsep) yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan pedoman pegangan yang telah ditentukan, perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu yang telah disesuaikan (ada batasannya) dengan keinginan pembuat perencanaan belajar mengajar. Suatu proses Perencanaan dan Strategi Pembelajaran dapat didesain oelh guru sedemikian rupa. Idealnya pendekatan pembelajaran untuk siswa pandai harus dibedakan dengan para siswa yang berkemampuan sedang ataupun kurang (walaupun untuk memahami konsep yang sama) karena siswa mempunyai pribadi yang berbeda dalam pengetahuan pendidikannya.
Rumusan Masalah:
- Apa yang dimaksud Perencanaan dan Strategi Pembelajaran ?
- Bagaimanakah Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab ?
- Problem-problem dalam Pembelajaran Bahasa Arab ?
Dengan memeperhatikan upaya reformasi atau memperbaiki sistem pembelajaran yang sedang dipermasalahkan dalam dunia pendidikan yang ada pada negara Indonesia saat ini, berbagai upaya para guru ataupun calon guru banyak yang mencetuskan konsep-konsep baru dengan aneka model pembelajara, yang kadang-kadang untuk kepentian penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) masih sulit menemukan sumber-sumber literaturnya.
Berkenaan dalam Perencanaan dan Strategi Pembelajaran, Perencanaan menurut William H. Newman dalam bukunya Adminisrative Action Techniques of Organization and Management; mengemukakan bahwa Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkain putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan progam, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwa sehari-hari. Sedangkan istilah Strategi adalah suatu pola yang direncakan dan ditetapkan secara sengaja melakukan kegiatan atau tindakan, memcakup tujuan kegiata, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan. Jadi Perencanaan dan Strategi Pembelajaran adalah suatu upaya untuk membelajarkan seseorang atu kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran atas tujuan. Tujuan itu bertahap dan berjenjang, mulai dari yang sangat oprasional dan konkret yakni tujuan pembelajaran khusus, tujuan pembelajaran umum, tujuan kurikuler, dan tujuan nasional, sampai pada tujuan yang bersifat universal.
B. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab
Perencanaan dalam pembelajaran bahasa Arab tidak menutup kemungkinan melibatkan peserta didiknya yang menjadik obyek sasaran pembelajaran sehingga mereka tumbuh senang dengan sendirinya dalam belajar bahasa Arab yang telah ikut serta merumuskan perencanaan tersebut. Dalam kata lain keikutsertaan mereka membuat perencanaan, maka baginya ikut bertanggung jawab pula mensukseskan pembelajaran bahasa yang sedang dipelajarinya. Dengan pentingnya belajar bahasa Arab bagi setiap pembelajar yakni pendidik dan peserta didik harus mengetahui dan memahami ilmu-ilmu bahasa Arab yang diantaranya; Nahwu, sharaf, rasam, ma’ani, bayan, badi’, ‘arud, qawafi, qardlu al-sya’ar, insya’, khitabah, tarikh al-adab dan matan al-lughah.
Berbagai macam lingkup ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bahasa arab atau bagian-bagian tersetruktur dari ilmu tersebut menuntuk pendidik untuk mampu menguasai secara utuh sehingga menjadikan peserta didiknya selalu tumbuh dan berkembang dengan cepat dalam termotivasi secara intrinsic dan ekstrinsic.
Dalam perencanaan pengajaran juga terdapat dimensi-dimensi yang berkaitan dengan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran. Yang semua ini memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efisien, yakni:
* Signifikansi; Tingkat signifikansi tergantung pada tujuan pendidikan yang diajukan dan signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibangun selama proses perencanaan.
* Feasibilitas; Maksudnya perencanaan harus disusun berdasarkan pertimbangan reaistis baik yang berkaitan dengan biaya maupun pengimplementasiannya.
* Relevansi; Konsep relevansi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.
* Kepastian; Konsep kepastian diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga.
* Ketelitian; Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi anatara berbagai komponen.
* Adaptabilitas; Diakaui bahwa perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa mencari informasi sebagai uanmpan balik. Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
* Waktu; Faktor yang berkaitan dengan waktu cukup banyak, selain keterlibatan perencanaaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi dan rehabilitas analisis yang dipakai, serta kapan kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang.
* Monitoring; Monitoring merupakan proses mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara efektif.
* Isi perencanaan; Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat:
- Tujuan apa yang diiginkan, atau bagaiman cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya.
- Progam dan layanan, atau bagaimana cara mengorgansasi aktivitas belajarar dan layanan-layanan pendukungnya
- Struktur organisai, maksudnya bagaimana cara mengorganisasi dan manajemen operasi dan pengawasan progam dan aktivitas kependidikan yang direncanakan.
Dalam perencanaan pembelajaran bahasa arab secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Tujuan umum pembelajaran bidang studi
2) Tujuan khusus pembelajaran bidang studi
3) Alokasi waktu yang ditetapkan dalam kurikulum
4) Materi pembelajaran
5) Pelaksanaan pembelajaran
6) Media yang digunakan dalam pembelajaran
7) Metode yang digunakan dalam pembelajaran
8) Buku referensi yang digunakan
9) Penilaian/eveluasi
Hal ini menujukan bahwa guru harus mempersiapkan perangkat yang harus dilaksanakan dalam merencanakan progam. Dalam hal ini strategi pembeajaran dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu ilmu, seni, dan/atau keterampilan yang digunakan pendidik dalam upaya membantu (memotivasi, membimbing, membelajarkan, kegiatan memfasilitasi) peserta didik sehingga ia atau mereka melakukan kegiatan belajar.
Newman dan logan (abin syamsuddin makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
- Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memperlukannya.
- Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasran.
- Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran
- Mempertimbangkan dan menetapkaan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievenment) usaha.
jika kita mencoba menerapkan dalam konteks pembelajaran, keempat poin-poin tersebut adalah:
- Menetapkan spesifkasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran, yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik
- Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif
- Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode, dan teknik pembelajaran
- Menetapkan norma-norma da batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Memandang pada belajar Bahasa Arab sebagai suatu teori memang tidak dapat disalahkan sepenuhnya. Karena belajar Bahasa Arab mempunyai tujuan masing-masing. Akan tetapi dalam hal ini akan tetap menetapkan proses pembelajaran yang diterapkan dalam pendidikan formal. Boleh jadi dikatakan berjuta0juta peserta didik mulai dari sekolah formal tingkay dasar, menengah dan perguruan tinggi pun dalam pembelajaran Bahasa Arab masih banyak mengalami kendala atau hambatan yang berarti sehingga jauh dari apa yang telah ditargetkan sebelumnya. jika dihitunng sekolah menegah (MTs dan MA) berarti enam tahun belajar bahasa Arab, hasilnya dapat dilihat ketika mereka melanjutkan di perguruan tinggi. Bila dipresentasikan muncul hipotesis 12% dari rata-rata kelas yang jumlahnya 40 peserta didik mampu bebahasa Arab dengan baik. Jadi 40 peserta didik yang dapat diakatakan bisa atau berhasil hanya 5 siswa. Melihat kondisi seperti ini pembelajaran bahasa Arab yang disalahkan tetap pada pendidik, bukan pada siswanya. Karena bagaimanpun peserta didik hanya mengikuti lesson plane yang ditawarkan pendidik kepadanya.
Dari hakekat pembelajaran bahasa Arab tersebut dapat dipahami bahwa pembelajaran bahasa pada prinnsipnya adalah situasional yang lebih berinteraksi pada children centred dari pada teacher centred. Dalam hal ini pendidik harus memandang bahwa perbedaan peserta didiknya dari tingkat kemampuan intelektual masing-masing merupakan suatu keniscayaan yang harus dihargai dan perlu dipacu seoptimal mungkin.
C. Problem Pembelajaran Bahasa Arab
Dalam penyusunan Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab tidak semua pembelajaran yang telah meenerapkan metode-metode dari perencanaannya berjalan dengan mulus (tidak sesuai target). Hal ini dikarenakan adanya kurangnya kemampuan seorang pendidik dalam memberikan materi kadang tidak sesuai dengan sistem Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab yang telah disusun. Berbagai masalahpun bermunculan dengan hal ini peran pendidik kadang harus memiliki cara jitu untuk mengatasai hal tersebut dengan membuat rancangan perancanan berdasarkan kemampuan seorang pendidik itu sendiri (skill of teacher) untuk sebagai strategi yang pas digunakan dengan suasana peserta didik yang dihadapinya, tapi tidak berarti merubah keseluruhan apa yang telah di rancang dalam Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. Dengan kata lain melahirkan metode-metode lain yang bisa menghandle permasalahan yang ada.
Problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, karena dalam Problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data permasalahan yang ada sampai pada menarik kesimpulan. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran berbasis masalah, yakni pembelajaran yang berorientasi “learner contered” dan berpusat pada pemecahan suatu masalah oleh siswa melalui kerja kelompok.
Metode Problem solving sering disebut “metode ilmiah” (scientific method) karena langkah-langkah yang digunakan adalah :
a) Merumuskan masalah
b) Merumuskan jawaban sementara (hipotesis)
c) Mengumpulkan dan mencari data / fakta
d) Menarik kesimpulan / melakukan generalisasi
e) Mengaplikasikan temuan kedalam situasi baru.
Berbagai teori umum dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan pendidik dengan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar sangat kental artinya, boleh jadi peserta didik sulit belajar karena kurang kepiawian pendidik dalam menyajikan materi yang tidak interaktif dan bernuansa tidak humoris (membosankan). Walaupun demikian, dalam proses pembelajaran bahasa Arab yang menjadi tekanan utama dalam mengantarkan berhasil dan tidaknya peserta didik adalah tetap pada pendidik. Untuk memegang amanat yang berat tersebut, perlu adanya kesadaran seorang pendidik untuk tidak hanya mengandalkan penguasaan teori-teori bahasa Arab saja, melainkan mampu menggunakan pendekatan komunikasi, keterlibatan seacara aktif antara peran pendidik dan anak didiknya.
Pembelajaran bahasa Arab sebagai suatu disiplin ilmu pada prinsipnya dalam penangan lebih rumit dari pada aspek dan lain-lainnya. Seperti halnya dalam bahasa Inggris, Jepang, dan bahasa asing lainnya. Pada dasarnya kesulitan peserta didik dalam belajar bahasa Arab menjadi fenomena baru dalam institusi pendidikan Islam di era global yang selalu mengakses pentingnya bahasa (Arab). Peserta didik di dalam lembaga pendidikan formal di institusi pendidikan Islam pada umumnya mengalami kesulitan bahasa Arab karena beberapa hal yaitu :
1. Pembelajaran bahasa Arab yang diorientasikan pada pemenuhan target kurikulum nasional semata.
2. Tolak ukur keberhasilan pembelajaran bahasa Arab haya pada ranah teoritas saja, yakni penguasaan qowaid (tata bahasa).
3. Kurangnya pembiasaan peserta didik dalam menggunakan istilah bahasa Arab, yaitu minimnya kosa kata dan tidak adanya praktik sacara langsung dalam linkungan sekolah / madrasah.
Jika ditilik lebih lanjut rincian kesulitan belajar peserta didik mencakup beberapa aspek. Diantaranya adalah : kesulitan berupa bicara, bahasa, membaca, menulis, berhitung dan kesulitan berinteraksi, semua kesulitan tersebut dapat dipengaruhi oleh dua faktor internal dan eksternal. Menurut Mulyono Abdurrahman, faktor internal berarti adanya disfungsi neurologis yang meliputi faktor genetik (keturunan), dan pengaruh psikologis atau sosial yang merugikan perkembangan anak didik. Sedang faktor eksternal ditimbulkan antara lain berlangsungnya strategi pembelajaran yang kurang tepat, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak didik.
Contoh Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Arab
Standar Kompetensi:
Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
Kompetensi dasar:
Menyimak
1.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat
I. Tujuan Pembelejaran:
Setelah Proses Pembelajaran, diharapkan siswa mampu: Mengidentifikasi dan menangkap makna, gagasan atau ide dari berbagai wacana lisan tentang perkenalan
II. Materi Pembelajaran:
· Perkenalan (التعارف)
(أ)
+: اسمي خالد، ما سمك؟
- : اسمي خليل
+: كيف حالك؟
+: بخير، والحمد لله
- : من أين أنت؟
+: أنا من باكستان
- : هل أنت باكستاني؟
+: نعم أنا باكستاني، وما جنسيتك؟
- : أنا تركيا، أنا من تركي
+: ما عمرك؟
- : عمري خمس عشرة سنة، وأنت كم سنة عمرك؟
+: عمري خمس عشرة سنة أيضا
- : مع السلامة
+: مع السلامة
(ب)
حازم طالب كويتي يتعلم في المدرسة الثانوية ببلاده، وفي الإجازة الماضية زار حازم إندونيسيا.
وفي خلال زيارته لإندونيسيا قام بزيارة بعض مدارسها الإسلامية بالإضافة إلى معالمها السياحية.
قال حازم لطالب يرافقه اسمه مراد: إن إندونيسيا بلاد جميلة، أعجبتني مناظرها الجميلة، وأعجبتني غاباتها الكثيفة، وأعجبتنى مزارعها الواسعة.
زار حازم احدى المدارس الثانوية الإسلامية بجاكرتا وتحدث مع بعض طلابها وعبر عن سروره البالغ بزيارة بلاد إندونيسيا.
III. Metode:
· Inkuiri
· Diskusi
IV.Karakter siswa yang diharapkan :
Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ), Integritas ( integrity ), Peduli ( caring )dan Jujur ( fairnes )
V. Langkah Pembelajaran:
NO | LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN | MEDIA/SUMBER | WAKTU |
1 | Pendahuluan | 15 menit | |
· Guru mengucapkan salam sebagai pembuka pertemuan dan menanyakan kabar siswa. · Guru mengecek kehadiran siswa · Guru bersama siswa mengecek kesiapan perangkat pembelajaran · Guru menyampaikan informasi tentang materi yang akan disampaikan, meliputi: Kompetensi dasar dan indikator pencapaian. · Siswa menyebutkan kata-kata yang biasa dipakai dalam perkenalan · Siswa menyebutkan ungkapan-ungkapan yang biasa dipakai dalam perkenalan | Pengalaman pribadi | ||
2 | Kegiatan Inti | 60 menit | |
F | & Eksplorasi F Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberian pertanyaan yang berkaitan dengan materi, dan lain sebagainya. F Dengan bimbingan guru, siswa secara berkelompok mendiskusikan materi yang terbuat di buku paket siswa. F Dengan penjelasan guru, siswa melengkapi materi yang telah diskusikan dan yang berasal dari buku paket. F Siswa membuat catatan hasil pembahasan dan penjelasan materi. F Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi. & Elaborasi F Siswa mendengarkan wacana lisan yang dibacakan guru (diulang 3x) F Siswa menyebutkan kata-kata yang didengar F Siswa mencocokkan gambar dengan ujaran yang didengar F Siswa menuliskan beberapa kata yang didengar dari guru F Guru bersama siswa mengoreksi hasil kerja yang telah dilaksanakan F Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil F Tiap kelompok terdiri dari 3-4 orang F Tiap kelompok mendiskusikan isi wacana lisan yang dibacakan guru F Tiap kelompok menuliskan isi wacana lisan secara umum F Tiap kelompok mendelegasikan perwakilannya untuk membaca hasil pekerjaannya di depan ruangan laboratorium bahasa. & Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan | F Guru/Buku Paket F F Kartu kata | F |
3 | Penutup | 15 menit | |
· Guru memberikan pertanyaan lisan/ soal latihan hasil belajar · Guru memberikan penjelasan dan memberikan pelurusan konsep jika ada yang kurang tepat · Guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran yang telah berlangsung, meliputi; kelemahan dan kelebihan, perasaan dan kesulitan yang dihadapi siswa | Instrumen latihan |
V. Sumber/Bahan/Alat Belajar:
· Guru
· Buku paket Pelajaran Bahasa Arab
· Laboratorium Bahasa
VI. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi | Penilaian | ||
Teknik | Bentuk Instrumen | Instrumen | |
§ Mencocokkan tulisan dengan kata, frasa atau kalimat yang didengar § Melengkapi kalimat dengan kata yang disediakan § Menentukan benar/salah ujaran yang didengar § Menentukan tema dari wacana lisan § Menentukan ide pokok dari wacana lisan. § Mengungkapkan kembali informasi rinci dari wacana lisan. § Mengidentifikasi kosa kata-kosa kata baru atau sulit | Tes tertulis | tulis | 1. Apa tema dialog tersebut 2. Ceritakan kembali isi dialog dalam bentuk narasi |
KRITERIA PENILAIAN
- Menyimak
No | Nama | Kriteria Dan Skala Penskoran | Skor | |||
Mengidentifikasi tema | Menemukan informasi tersurat | Menemukan pesan | Menceritakan kembali isi wacana | |||
1-15 | 1-20 | 1-30 | 1-35 | 100 | ||
1 | Handoyo | 15 | 15 | 25 | 30 | 85 |
2 | Eko | 10 | 10 | 25 | 30 | 65 |
3 | Sahili | 15 | 10 | 25 | 20 | 65 |
DAFTAR PUSTAKA :
- Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
- Thoifuri. 2010. Perencanaan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. Kudus: Nora Media Enterprise.
- Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
- Contoh Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Arab. Kudus: 19/09/16. Jam: 1.42 AM.
Tidak ada komentar: