PEWAYANGAN JAWA
PUNAKAWAN adalah tokoh-tokoh dalam dunia pewanyangan sebagai penggambaran/ ekpresi dari sifat-sifat manusia. Tokoh-tokoh Punakwan ini diciptakan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga saran dari para wali songo lainnya, sebagai salah satu media penyiaran ajaran Agama Islam dalam penyebaran di tanah jawa. Punakawan terdiri dari/ berjumlah (4) empat tokoh dengan berbagai karakter Yang unik didalamnya,ada Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.
SEMAR
Merupakan tokoh yag pertama dari Punakawan, Semar berasal dari bahasa arab “Simaar atau simarun” yang artinya PAKU. Semar juga memiliki nama lain, yaitu Ismaya,yang berasal dari kata asma.KU atau simbol kemantapan dan keteguhan. Karena itu usaha harus didasari dengan keyakinan yang kuat. Menurut karakter yang ada. Semar adalah si bijak yang kaya ilmu dan memiliki sumbangsih yang besar pada ndoro-ndoronya lewat petuah-petuah yang disampaikan, meski kadang dengan gaya bercanda.
GARENG.
Gareng dengan nama tokoh asli Nala Gareng, berasal dari kata “Naala Qorin” yang berarrti memperoleh banyak kawan, dan memperluas sahabat. Sementara itu, Nala Gareng adalah tokoh yang tidak cakap dan tampan dalam berucap (gagap dalam bicara) walaupun sebenarnya memiliki Pemikiran-pemikiran yang luar biasa, cerdik, dan pandai sekali.
PETRUK
Petruk diadaptasi dari kata” fatruk” yang artinya tingalkan yang jelek . Selain itu, petruk juga sering disebut Kanthong bolong artinya kantong yang berlubang. Maknanya bahwa setiap manusia harus menzakatkan hartanya dan menyerahkan jiwa raganya kepada yang maha kuasa secara ikhlas. Petruk juga memiliki watak sebagai tokoh yang tidak punya kelebihan apa-apa selain banyak omong.
BAGONG
Bagong berasal dari kata “Bagho” yang berrati pertimbangan makna dan rasa,antara baik dan buruk, benar dan salah. Dalam versi lain kata bagong berasal dari kata “baqo’” yang berarti kekal atau langgeng. Selain dari sifat-sifat tersebut, dia lebih cerdas dalam menyampaikan kritik-kritik lewat humor (guyonan) yang dilontarkan/ diucapkan darri mulutnnya.Dan bisa disamakan/ dikaitkan dengan tokoh zaman dahulu yaitu Abu Nawas ataupun Nasrudin dalam kisah-kisah humor (guyonan) para ahli sufi.
wah mantap ini, sudah lupa sama nama pewayang ini, maksih bos salam suskes
BalasHapusterus berkreasi bos :)
BalasHapus