Peranan dan Fungsi Masjid bagi Kehidupan Umat Islam
Terdapat beberapa fungsi dan peran Masjid
1. Ibadah (hablumminallah)
Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk artinya sebuah proses aktualisasi ketertundukan, keterikatan batin manusia dan potensi spiritual manusia terhadap Allah Dzat yang menciptakan dan memberi kehidupan. Jika manusia secara emosional intelektual merasa lebih hebat, maka proses ketertundukan tersebut akan memudar. Sedangkan menurut Istilah (terminologi) berarti segala sesuatu yang diridhoi Allah dan dicintai-Nya dari yang diucapkan maupun yang disembunyikan. Fungsi dan peran Masjid yang pertama dan utama adalah sebagai tempat shalat. Shalat memiliki makna “menghubungkan”, yaitu menghubungkan diri dengan Allah dan oleh karenanya shalat tidak hanya berarti menyembah saja. Ghazalba berpendapat bahwa shalat adalah hubungan yang teratur antara muslim dengan tuhannya (Allah).
Ibadah shalat ini boleh dilakukan dimana saja, karena seluruh bumi ini adalah masjid (tempat sujud), dengan ketentuan tempat tersebut haruslah suci dan bersih, akan tetapi masjid sebagai bangunan khusus rumah ibadah tetap sangat diperlukan. Karena, masjid tidak hanya sebagai tempat kegiatan ritual sosial saja, tetapi juga merupakan salah satu simbol terjelas dari eksistensi Islam.
Ibadah shalat ini boleh dilakukan dimana saja, karena seluruh bumi ini adalah masjid (tempat sujud), dengan ketentuan tempat tersebut haruslah suci dan bersih, akan tetapi masjid sebagai bangunan khusus rumah ibadah tetap sangat diperlukan. Karena, masjid tidak hanya sebagai tempat kegiatan ritual sosial saja, tetapi juga merupakan salah satu simbol terjelas dari eksistensi Islam.
2. Sosial Kemasyarakatan (Hablumminannas)
Seiring dengan kemajuan zaman dan perubahan-perubahan yang sangat cepatnya, maka hal ini mempengaruhi suasana dan kondisi masyarakat muslim. Termasuk perubahan dalam mengembangkan fungsi dan peranan masjid yang ada di lingkungan kita. Salah satu fungsi dan peran masjid yang masih penting untuk tetap di pertahankan hingga kini adalah dalam bidang sosial kemasyarakatan. Selain itu masjid juga difungsikan sebagai tempat mengumumkan hal-hal yang penting berkaitan dengan peristiwa-peristiwa sosial kemasyarakatan sekitar. Karena pada dasarnya masjid yang didirikan secara bersama dan untuk kepunyaan serta kepentingan bersama. Sekalipun masjid tersebut didirikan secara individu, tetapi masjid tersebut tetaplah difungsikan untuk tujuan bersama. Hal ini dapat diamati dari pengaruh shalat berjama’ah. Orang-orang duduk, berdiri, dan sujud dalam shaf (barisan) yang rapi bersama-sama dipimpin oleh seorang imam
Masjid mempunyai posisi yang sangat vital dalam memberikan solusi bagi permasalahan sosial di masyarakat apabila benar-benar dijalankan sesuai dengan fungsinya. Fungsi masjid sejatinya akan berjala dengan baik apabila ada program-program yang dirancang sebagai solusi bagi permasalahan sosial yang ada.
Masjid mempunyai posisi yang sangat vital dalam memberikan solusi bagi permasalahan sosial di masyarakat apabila benar-benar dijalankan sesuai dengan fungsinya. Fungsi masjid sejatinya akan berjala dengan baik apabila ada program-program yang dirancang sebagai solusi bagi permasalahan sosial yang ada.
3. Ekonomi
Menurut Chapra ekonomi Islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagiaan manusia melalui alokasi dandistribusi sumber daya yang terbatas yang berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran Islam tanpa memberikan kebebasan individu atau tanpa perilaku makro ekonomi yang berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan.
Hubungan masjid dengan kegiatan ekonomi tidak hanya hubungan tempat mengkaji gagasan-gagasan tentang ekonomi saja, tetapi sebagai lingkungan tempat transaksi tindakan ekonomi pada khususnya disekitar masjid, seperti dihalaman dan pinggiran masjid. Ide-ide dasar prinsip Islam mengenai ekonomi berlaku dan dipraktikkan oleh umat Islam dari dulu hingga sekarang kini. Dulu masjid bisa melahirkan kompleks pertokoan, karena toko-toko tersebut dapat membantu melengkapi segala kebutuhan masjid dan sarananya. Aktifitas ekonomi tersebut merupakan kehendak sadar manusia atau sekelompok masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak mungkin diperoleh secara mandiri.
Hubungan masjid dengan kegiatan ekonomi tidak hanya hubungan tempat mengkaji gagasan-gagasan tentang ekonomi saja, tetapi sebagai lingkungan tempat transaksi tindakan ekonomi pada khususnya disekitar masjid, seperti dihalaman dan pinggiran masjid. Ide-ide dasar prinsip Islam mengenai ekonomi berlaku dan dipraktikkan oleh umat Islam dari dulu hingga sekarang kini. Dulu masjid bisa melahirkan kompleks pertokoan, karena toko-toko tersebut dapat membantu melengkapi segala kebutuhan masjid dan sarananya. Aktifitas ekonomi tersebut merupakan kehendak sadar manusia atau sekelompok masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak mungkin diperoleh secara mandiri.
4. Pendidikan
Pendidikan diartikan sebagai upaya untuk memanusiakan manusia, melalui pendidikan ini dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan sempurna sehingga dapat melaksankan tugas-tugasnya sebagai khalifah Allah SWT. Pendidikan dapat mengubah manusia dari tidak baik menjadi baik.
Sebagaimana yang telah banyak dicatat oleh kaum sejarawan bahwa Rasulullah SAW, telah melakukan keberhasilan dakwahnya ke seluruh penjuru dunia. Salah satu faktor keberhasilan dakwah tersebut tidak lain karena mengoptimalkan masjid, salah satunya adalah bidang pendidikan. Masjid sebagai tempat pendidikan nonformal, juga berfungsi membina manusia menjadi insan beriman, bertakwa, berilmu, beramal shaleh, berakhlak dan menjadi warga yang baik serta bertanggung jawab. Untuk meningkatkan fungsi masjid dibidang pendidikan ini memerlukan waktu yang lama, sebab pendidikan adalah proses yang berlanjut dan berulangulang. Karena fungsi pendidikan mempunyai peranan yang penting untuk meningkatkan kualitas jama‟ah dan menyiapkan generasi muda untuk meneruskan serta mengembangkan ajaran Islam, maka masjid sebagai media pendidikan massa terhadap jama’ahnya perlu dipelihara dan ditingkatkan.
Sebagaimana yang telah banyak dicatat oleh kaum sejarawan bahwa Rasulullah SAW, telah melakukan keberhasilan dakwahnya ke seluruh penjuru dunia. Salah satu faktor keberhasilan dakwah tersebut tidak lain karena mengoptimalkan masjid, salah satunya adalah bidang pendidikan. Masjid sebagai tempat pendidikan nonformal, juga berfungsi membina manusia menjadi insan beriman, bertakwa, berilmu, beramal shaleh, berakhlak dan menjadi warga yang baik serta bertanggung jawab. Untuk meningkatkan fungsi masjid dibidang pendidikan ini memerlukan waktu yang lama, sebab pendidikan adalah proses yang berlanjut dan berulangulang. Karena fungsi pendidikan mempunyai peranan yang penting untuk meningkatkan kualitas jama‟ah dan menyiapkan generasi muda untuk meneruskan serta mengembangkan ajaran Islam, maka masjid sebagai media pendidikan massa terhadap jama’ahnya perlu dipelihara dan ditingkatkan.
Tidak ada komentar: