RUANG LINGKUP PROBLEM SOSIOLINGUISTIK

     Ilmu Sosiolinguistik dan ilmu linguistik, keduanya tidak dapat dipisahkan karena ada korelasi diantara keduanya. Antar disiplin ilmu tersebut objek kajiannya memiliki perbedaan yakni, ilmu linguistik; focus kajiannya pada struktur internal bahasa. Secara internal, kajian bahasa adalah pengkajian hanya dilakukan terhadap struktur internal bahasa yang terdiri dari 7 objek kajiannya:
1. Bidang Fonologi.; bidang kajian bahasa yang membicarakan struktur bunyi bahasa. istilah fonologi berasal dari kata phonology, yaitu gabungan kata phone dan logy. Kata phone berarti “bunyi bahasa baik berupa huruf vokal maupun bunyi konsonan”, sedangkan logy berarti “ilmu pengetahuan, metode, atau pikiran (Homby, 1974:627).
2. Bidang Morfology.; merupakan bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata, yakni morfem. (Kridalaksana, 1993: 142).
3. Bidang Sintaksis.; membicarakan tentang hubungan kata dengan kata lain atau unsur-unsur lain sebagai suatu satuan ujaran. Hal ini sesai dengan asal-usul kata sintaksis itu sendiri, yaitu dari bahasa Yunani sun (dengan) dan tattein (menempatkan). Jadi, secara etimologi sintaksis berarti menempatkan kata secara bersama-sama menjadi kelompok kata atau kalimat. (Chaer, 1994: 206).
4. Bidang Semantik,.; ilmu yang membicarakan makna atau arti dari suatu bahasa.
5. Bidang Leksikologi.; perbendaharaan kata. 

       Sedangkan Sosiolinguistik terkait dengan linguistik makro, yang mengkaji bahasa dengan faktor-faktor diluar bahasa. dengan kata lain linguistik makro mengkaji hubungan bahsa dengan masyarakat. Di dalam masayarakat, seseorang tidak lagi dipandang sebagai individu yang terpisah, tetapi sebagai anggota dari  kelompok sosial. Oleh karena itu, bahasa dan pemakainnya tidak diamati secara individual, tetapi dihubungkan dengan kegiatannya di dalam masyarakat atau dipandang secara sosial, dan pemakainnya dipengaruhi oleh faktor linguistik dan faktor nonlinguistik. Masalah-masalah dalam sosiolinguistik maksudnya adalah hal-hal yang merupakan topik-topik yang dibahas/dikaji dalam sosiolinguistik. Dalam konferensi sosiolinguistik pertama di Universitas of California, dirumuskan tujuh (7) masalah yang dibicarakan:
   •    Identitas sosial dari penutur
   •    Identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proses komunikasi
   •    Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi
   •    Analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial
   •    Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk-bentuk ujaran
   •    Tingkat variasi dan ragam linguitik
   •    Penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik 

     Identitas sosial dari penutur adalah, antara lain, dapat diketahui dari pertanyaan apa dan siapa penutur  tersebut,  dan bagaimana hubungannya dengan lawan tuturnya. Maka, identitas penutur dapat berupa anggota keluarga (ayah, ibu, kakak, adik, paman, dan sebagainya),  dapat berupa teman karib, atasan, atau bawahan (ditempat kerja), guru, murid, tetangga, pejabat, orang yang dituakan, dan sebagainya. Identitas penutur itu dapat mempengaruhi pilihan kode dalam bertutur.
       Identitas sosial dari pendengar tentu harus dilihat dari penutur. Maka, identitas pendengar itu pun dapat berupa anggota keluarga (ayah, ibu, kakak, adik, paman, dan sebagainya), teman karib, guru, murid, tetangga, orang yang dituakan, dan sebagainya. Identitas pendengar atua para pendengar juga akan mempengaruhi pilihan kode dalam bertutur.
     Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi dapat berupa ruang keluarga didalam sebuah rumah tangga, didalam masjid, dilapangan sepa bola, diruang kuliah, diperpustakaan, atau dipinggir jalan. Tempat peristiwa tutur terjadi dapat pula mempengaruhi  pillihan kode dan gaya dalam bertutur.
Analisis diakronik dan sinkronik dari dialek-dialek sosial berupa deskripsi pola-pola dialek sosial itu, baik yang berlaku pada masa tertentu atau yang berlaku pada masa yang tidak terbatas. Dialek sosial ini digunakan para penutur sehbungan dengan kedudukan mereka sebagai anggota kelas-kelas sosial terenttu didalam masyarakat.
     Penilaian sosial yang berbeda oeh penutur terhadap bentuk-bentuk perilaku ujaran. Maksudnya, setiap penutur pastiinya mempunyai kelas sosial tetentu didalam masyarakat. Maka berdasarkan kelas sosialnya itu, dia mempunyai penilaian terssendiri, yang tentunya sama, atau jika berbeda, tidak akan terlalu jauh dari kelas sosialnya, terhadap bentuk-bentuk perilaku ujaran yang berlangsung.
Tingkatan variasi atau linguistik, maksudnya, bahwa sehubungan dengan heterogennya anggota suatu masyrakat tutur, adanya berbagai fungsi sosial dan politik bahasa, serta adanya tingkatan kesempurnaan kode, maka alat komunikasi, manusia yang disebut bahasa itu menjadi sangat bervariasi. Setiap variasi, entah namanya dialek, varietas, atau ragam, mempunyai fungsi sosialnya masing-masing.
     Dimensi terakhir, yakni penerapan praktis dari penelitian sosioinguistik, merupakan topik yang membicarakan kegunaan penelitian sosiolinguistik untuk mengatasi masalah-masalah praktis dalam masyarakat. Misalnya, masalah pengajaran bahasa, pembakuan bahasa, penerjemahan, mengatasi konflik sosial akibat konflik bahasa, dan sebagainya.
     Disamping tujuh masalah sosiolinguistik tersebut, ada masalah lain yang intinya hampir sama dengan masalah tersebut. Adapun masalah/topik-topik dalam sosiolinguistik tersebut dibicarakan oleh, yaitu
>>> Bahasa, dialek, dan idiolek
Perbedaan ketiga istilah ini terdapat pada definisi masing-masing. Jika yang dibicarakan bahasa seseorang atau ciri khas yang dimiliki oleh seseorang individu dalam menggunakan bahasa disebut idiolek. Idiolek seorang individu akan berbeda-beda dengan idiolek individu lain. Jika, idiolek-idiolek lain dapat digolongkan dalam satu kumpulan kategori disebut dialek. Jadi, dialek itu merupakan ciri khas sekelompok individu/masyarakat dalam menggunakan bahasa. 
>>> Repertoir bahasa
Istilah tersebut diartikan sebagai kemampuan berkomunikasi yang dimiliki oleh penutur. Artinya, penutur mampu berkomunikasi dalam berbagai ragam bahasa kepada pihak lain dalam berbagai ujaran, maka akan semakin luaslah repertoir yag dimiliki oleh penutur.
>>> Masyarakat bahasa
Adalah sekumpulan manusia yang menggunakan sistem isyarat bahasa yang sama Blomfield (dalam Nababan, 1981:5). Pengertian tersebut oleh para ahli sosiolinguistik dianggap terlalu sempit karena setiap orang menguasai dan menggunakan lebih dari satu bahasa. Corder mengatakan, bahwa masyarakat bahasa adalah sekelompok orang yang satu sama lain bisa saling mengerti sewaktu mereka berbicara.
>>> Kedwibahasaan dan kegandaan,
Kedwibahasaan artinya kemampuan/kebiasaan yang dimiliki oleh penutur dalam menggunakan bahasa. banyak aspek yang berhubungan dengan kajian kedwibahasaan, anatar lain aspek sosial, individu, pedagogis,dan psikologi. 
>>> Fungsi masyarakat bahasa dan profil sosiolinguistik
Bahasa adalah suatu topik yang pokok dalam pembahasaan sosiolinguistik. Bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu dalam pergaulan di antara sesam anggota sesuai dengan kelompok/suku bangsa.
>>> Penggunaan bahasa/etnografi bahasa
Dell Hymes, 1979 (dalam Nababan,1991:7) mengatakan, bahwa dalam penggunaan bahasa ada delapan unsur yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa. yaitu SPEAKING (setting, participant, ends, act sequences, key, instrumentalities,norm, dan genre).
>>> Sikap bahasa dan Perencanaan  bahasa
Sikap bahasa dikaitkan dengan motivasi belajar suatu bahasa, pada hakikatnya sikap bahasa adalah kesopanan bereaksi terhadap suatu keadaan. Perencanaan bahasa berhubungan dengan proses pengemangan bahasa, pembinaan, dan politik bahasa.
>>> Interaksi sosiolinguistik
Dalam interaksi sosiolinguistik, dibicarakan tentang kemampuan komunikatif penutur. Di samping itu, dibicarakan juga makna yang sebenarnya dari unsur-unsur kebahasaan karena satu kata/bahasa dapat memiliki makna ganda. 
>>> Bahasa dan kebudayaan
Bahasa merupakan suatau sistem vokal simbol yang bebas yang  masyarakat dipergunakan oleh anggota masyarakatuntuk berinteraksi. Bahasa dapat dikaji dari dua aspek, yaitu hakikat dan fungsinya. Menurut Nababan secara garis besarnya hakikat bahasa membicarakan sistem suatu unsur bahasa, sedangkan fungsi bahasa yang paling mendasar untuk komunikasi. Berbicara masalah, tidak terlepas dari masalah kebudayaan. Kebudayaan memiliki berbagai definisi berganung pada sudut pandang pembuat definisi itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Translate

Diberdayakan oleh Blogger.