RIWAYAT SINGKAT GUSDUR



RIWAYAT SINGKAT
KYAI HAJI ABDURRAHMAN WAHID
(GUSDUR)

            Hai...pembaca yang budiman, kalini penulis akan menuangkan sesirat tulisan menganai salah satu tokoh yang berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia, seorang ulama’ besar dari kalangan NU, dan juga seorang pemimpin yang sangat berwibawa yaitu; K.H. Abddurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan nama GUSDUR. Maka dari itu simaklah tulisan si penulis!!!
              Siapa yang tak mengenal salah satu tokoh ini yang penuh karismatik, wibawa, demokratis dan humanis, Gus Dur bukan lah nama asing bagi bangsa ini. Sesososk orang besar ini bukan hanya milik NU. Sikapnnya melekatkan kesan yang mendalam pada sebagian besar masyarakat bangsa Indonesia. Citra humanisme Gus Dur snggup membawa citra politik yang positif, yang melampaui garis-garis sektarianisme yang harus diakui masih eksis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. K.H. Abdurrahman Wahid, beliau lahir di Denanyar Jombang, Jawa Timur, pada hari keempat bulan kedelapan dalam kalender Islam atau lebih tepatnya tanggal 7 September 1940. Beliau wafat di Jakarta, pada tanggal 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun. Gus Dur adalah putra dari pasangan Kyai Haji Wahid Hasyim dan Nyai Solichah. Beliau lahir dengan nama asli Abdurrahman Addakhil. “Addakhil” berarti “Sang Penakluk”. Nama “Addakhil” tidak cukup dikenal oleh kalangan masyarakat dan diganti nama menjadi “Wahid”, dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. “Gus” adalah sebutan kehormatan bagi anak laki-laki dari Kyai pesantren.

          Kyai Haji Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah anak ke-1 dari enam saudaranya. Gus Dur terlahir dalam keluarga yang terhormat dalam di daerah Jawa Timur. Kakek beliau dari ayahnya adalah seorang ulama’ besar yaitu K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sementara kakek dari pihak Ibu, K.H. Bisri Syansuri, adalah pengajar dipesantren pertama yang mengajarakan kelas pada perempuan.

       Sejak kecil Gus Dur bercita-cita ingin menjadi tentara. Namun, sayang cita-citanya kandas dikarenakan pada usia 14 tahun beliau sudah harus memakai kaca mata minus karena kegemarannya membaca. Kehausannya dalam membaca buku itu amat dalam karena beliau melahap buku-buku seperti Filsafat Plato, Das Kapital nya Karl Marx, Thalles, dan novel-novel lainnya. Dalam perkembangannya Gus Dur sangat menekuni ilmu agama. Hal ini sesuai dengan cita-cita sang ibu yang menginginkan anaknya mewarisi kakek dan ayahnya untuk mengembangka pesantren dan ilmu agama secara luas. Gus Dur muda adalah sesosok orang yang sangat rajin belajar apapun. Selama 3 tahun beliau menjadi santri di Pesantren Tegal Rejo Magelang, namun beliau masih ingin menambah ilmu dari pesantren lain dari pesantren Denanyar Jombang, yaitu asuhan kakeknya sendiri K.H. Bisyri Syansuri. Selama di Yogyakarta, beliau sempat belajar kepada K.H. Ali Ma’shum, Krapyak. Dan beliau juga sempat menimba ilmu agama dan menjadi santri Kyai Wahab Hasbullah di Pesantren Tambakberas, Jombang (1959-1963).

         Beliau merupakan tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang ke-4 dari tahun 1999 hingga sampai 2001. Beliau menggantikan Presiden yang ke-3 yaitu B.J. Habibiesetelah dipilih oleh MPR hasil pemilu tahun 1999. Masa kepresidenan Gus Dur dimulai padda tanggal 20 Oktober 1999dan berakhir pada tahun 2001, tepat pada tanggal 23 Juli. Dan beliau adalah mantan ketua Tahfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).


         

         

Tidak ada komentar:

Translate

Diberdayakan oleh Blogger.