KARAKTER ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Dalam pendidikan Islam, perlu dipergunakan metode pendidikan yang dapat melakukan pendekatan menyeluruh terhadap manusia, meliputi dimensi jasmani dan rohani (lahiriah dan batiniah), walaupun tidak ada satu jenis pendidikan yang paling sesuai mencapai tujuan dengan semua keadaan. Sebaik apapun tujuan pendidikan, jika tidak didukung oleh metode yang tepat, tujuan tersebut sangat sulit untuk dapat tercapai dengan baik. Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan berbagai pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran agama islam harus dijabarkan kedalam metode pembelajaran yang bersifat procedural.
Pendidikan agama Islam, mempunyai karakteristik dan tujuan yang berbeda dari disiplin ilmu yang lain. Bahkan sangat mungkin berbeda sesuai dengan orientasi dari masing-masing lembaga yang menyelenggarakan. Maka dari itu, suatu lembaga pendidikan diharapkan mampu untuk membawa peserta didik mencapai tujuan dari pendidikan agama Islam itu sendiri, yaitu menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya kepada Allah SWT.
Pendidikan agama Islam, mempunyai karakteristik dan tujuan yang berbeda dari disiplin ilmu yang lain. Bahkan sangat mungkin berbeda sesuai dengan orientasi dari masing-masing lembaga yang menyelenggarakan. Maka dari itu, suatu lembaga pendidikan diharapkan mampu untuk membawa peserta didik mencapai tujuan dari pendidikan agama Islam itu sendiri, yaitu menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya kepada Allah SWT.
Pengajaran Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu ialah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan yang mempunyai metode-metode tertentu yang bersifat ilmiah. Ada juga yang mengemuka kan ilmu adalah suatu uraian yang tersusun lengkap tentang salah satu bersifat ilmiah dan dalam keberadaannya, uarain tersebut adalah tentang segi-segi dan keberadaan tertentu. Segi-segi itu saling terkait, mempunyai hubungan sebab akibat, tersusun logis dan diperoleh melalui cara atau metode tertentu.
Menurut Ibnu Sina Ilmu Pengetahuan (hikmah) terbagi menjadi dua macam yaitu Ilmu yang bersifat teoritis, bertujuan untuk meyakini keadaan sesuatu yang tidak berhubungan langsung dengan perbuatan manusia. Maksudnya ialah mengemukakan suatu pendapat (opini) misalnya ilmu tentang keesaan Tuhan dan ilmu perbintangan (astronomi). Dan Ilmu yang bersifat praktis, bertujuan bukan hanya meyakinkan sesuatu, tetapi tujuannya adalah timbulnya suatu pikiran yang sehat tentang sesuatu yang berhubungan dengan perbuatan manusia, supaya dapat dilakukan sesuatu yang baik. Jadi maksdunya bukanlah sekedar adanya pendapat, tetapi adanya pendapat untuk dikerjakan.[1]
Menurut Ibnu Khaldun membagi ilmu pengetahuan menjadi dua macam:
Menurut Ibnu Sina Ilmu Pengetahuan (hikmah) terbagi menjadi dua macam yaitu Ilmu yang bersifat teoritis, bertujuan untuk meyakini keadaan sesuatu yang tidak berhubungan langsung dengan perbuatan manusia. Maksudnya ialah mengemukakan suatu pendapat (opini) misalnya ilmu tentang keesaan Tuhan dan ilmu perbintangan (astronomi). Dan Ilmu yang bersifat praktis, bertujuan bukan hanya meyakinkan sesuatu, tetapi tujuannya adalah timbulnya suatu pikiran yang sehat tentang sesuatu yang berhubungan dengan perbuatan manusia, supaya dapat dilakukan sesuatu yang baik. Jadi maksdunya bukanlah sekedar adanya pendapat, tetapi adanya pendapat untuk dikerjakan.[1]
Menurut Ibnu Khaldun membagi ilmu pengetahuan menjadi dua macam:
- Ilmu Penngetahuan (Sains) Filosofis dan Intelektual, semua ilmu pengetahuan dapat distudi oleh manusia melalui akal pikiran yang bersifat alami, yang terbawa sejak lahir. Ilmu-ilmu ini terdiri dari pada: Logika, ilmu alam atau fisika, ilmu tentang materi di luar Islam atau Metafisika (tentang ilmu tenung, sihir, jimat-jimat), ilmu yang berkaitan dengan kuantitas, misalnya geometri, aritmatika yang berkaitan dengan sifat bilangan cara menghitung aljabar, astronomi, dan astrolog.
- Ilmu-ilmu pengetahuan (Sains) yang disampaikan (transmitted sciences). apabila diperhatikan kalsifikasi ilmu pengetahuan di atas, maka ilmu pendidikan islam dapat dikelompokkan ke dalam ilmu pengetahuan yang disampaikan, karena ilmu pendidikan islam ini misi yang paling utama adalah menyampaikan materi kepada peserta didik dan dengan menguasai sepenuhnya sleuruh materi tersebut insya Allah ia akan menjadi insan kamil.[2]
Karakteristik adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).[3] Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan. Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar (oleh siswa). Pengajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Pengajaran juga diartikan sebagai interaksi belajar dan mengajar. Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses yang saling mempengaruhi antara guru dengan siswa. Pendidikan islam berdasarkan sudut pandang Islam adalah ajaran tentang nilai-nilai dan norma-norma kehidupan yang ideal, yang bersuber Al-Qur’an dan As-Sunnah.[4]
Jadi, karakteristik pengajaran pendidikan Islam adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu yang dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa tentang nilai-nilai dan norma-norma kehidupan yang ideal yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Karakteristik agama Islam dalam visi keagamaannya bersifat toleran, pemaaf, tidak memaksakan, dan saling menghargai karena dalam pluralitas agama tersebut terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian Tuhan.[5]
Jadi, karakteristik pengajaran pendidikan Islam adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu yang dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa tentang nilai-nilai dan norma-norma kehidupan yang ideal yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Karakteristik agama Islam dalam visi keagamaannya bersifat toleran, pemaaf, tidak memaksakan, dan saling menghargai karena dalam pluralitas agama tersebut terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian Tuhan.[5]
Refren by :
[1], [2]Nur Uhbiyati, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam, PT. Pustaka Rizki Putra, Semarang, hlm. 33
[3] Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Pendidikan karakter Perspektif Islam, (Bandung Pustaka Setia. 2013). Hlm:30
[4] Ahmad Tantowi, Pendidikan Islam di Era Transformasi Global, (Semarang : PT Pustaka Rizki Putra. 2009). Hlm.07
[5] Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2010). Hlm. 77
[3] Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Pendidikan karakter Perspektif Islam, (Bandung Pustaka Setia. 2013). Hlm:30
[4] Ahmad Tantowi, Pendidikan Islam di Era Transformasi Global, (Semarang : PT Pustaka Rizki Putra. 2009). Hlm.07
[5] Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2010). Hlm. 77
Tidak ada komentar: